Musim
hujan sudah tiba. Setiap hari pun di media massa kita mendapat informasi
tentang bencana banjir yang turun akibat intensitas hujan yang cukup tinggi di
berbagai wilayah di Indonesia. Semoga kita terlepas dari bencana banjir dan
daerah-daerah yang terdampak segera pulih dari bencana ini.
Pengertian
Banjir
Ada dua pengertian mengenai banjir:
1. Aliran air sungai
yang tingginya melebihi muka air normal sehingga melipas dari palung sungai dan
menyebabkan adanya genangan pada lahan rendah di sisi sungai.
2. Gelombang banjir berjalan ke
arah hilir sistem sungai yang berinteraksi dengan kenaikan muka air di
muara akibat badai.
Adapun
banjir terbagi menjadi 3 kategori, yaitu banjir (genangan), banjir bandang, dan
banjir rob yang terjadi akibat naiknya permukaan air laut.
Faktor
Penyebab Terjadinya Banjir
Banjir dapat
disebabkan oleh hal-hal berikut:
•
Permukaan tanah lebih
rendah dibandingkan muka air laut.
•
Terletak pada suatu
cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keluar sempit.
•
Banyak pemukiman yang
dibangun pada dataran sepanjang sungai.
•
Aliran sungai tidak
lancar akibat banyaknya sampah.
•
Kurangnya tutupan
patahan di daerah hulu sungai.
• Curah hujan di
atas normal sehingga sistem pengaliran air tidak mampu menampung akumulasi
air hujan dan akhirnya meluap.
• Penggundulan hutan di
daerah tangkapan air hujan (catchment area)
sehingga memicu terjadinya erosi pada lahan curam yang menyebabkan sedimentasi
di sistem pengaliran air dan wadah air lainnya.
Gejala dan Peringatan Dini
Datangnya
banjir diawali dengan gejala-gejala sebagai berikut:
• Curah hujan
yang tinggi pada waktu yang lama merupakan peringatan
akan datangnya bencana banjir
di daerah rawan bencana banjir.
• Tingginya pasang laut
yang disertai badai mengindikasikan datangnya bencana banjir beberapa jam
kemudian terutama untuk daerah yang dipengaruhi pasang surut.
• Evakuasi dapat
dimulai dengan telah disamai atau dilampuinya ketinggian muka banjir tertentu
yang disebut muka banji/air ”siaga”. Upaya evakuasi akan efektif jika dilengkapi
dengan sistem monitoring dan peringatan yang memadai.
Upaya Mitigasi dan Pengurangan Risiko
Bencana
Bencana banjir mengakibatkan kerugian berupa korban manusia
dan harta benda, baik milik perorangan maupun milik umum yang dapat mengganggu
bahkan melumpuhkan kegiatan sosial ekonomi penduduk. Oleh karena itu,
diperlukan upaya mitigasi dan pengurangan dampak bencana banjir, seperti:
• Memonitor dan mengevaluasi
data curah hujan, banjir, daerah genangan dan informasi lain yang
diperlukan untuk meramalkan kejadian banjir.
• Menyiapkan peta daerah
rawan banjir dilengkapi dengan “plotting”
rute pengungsian, lokasi POSKO, dan lokasi pos pengamatan ketinggian muka air di
sungai penyebab banjir.
• Melaksanakan pendidikan
masyarakat atas pemetaan ancaman dan resiko banjir.
• Pembangunan tembok penahan dan tanggul
di sepanjang sungai.
• Pengerukan dan
pembuatan sudetan sungai.
• Tidak
membuang sampah/limbah padat ke sungai
dan sistem drainase.
• Tidak membangun jembatan dan atau bangunan yang
menghalangi aliran sungai.
• Tidak menggunakan
dataran banjir untuk permukiman atau hal lain diluar
peruntukkannya;
• Menghentikan
penggundulan hutan di daerah tangkapan air, serta praktek pertanian dan
penggunaan lahan yang bertentangan dengan kaidah‐kaidah konservasi air
dan tanah.
• Mengadakan
gotong‐royong pembersihan saluran drainase di lingkungan masing‐masing.
Apa yang harus
kita lakukan ketika terjadi banjir?
ü Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan
aliran listrik yang terkena bencana.
ü Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air
masih memungkinkan untuk diseberangi.
ü Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari
terseret arus banjir.
ü Segera mengamankan barang-barang berharga ke tempat yang
lebih tinggi.
ü Jika air terus meninggi, hubungi instansi yang terkait dengan
penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah atau Camat, dan BPBD.
http://bnpb.go.id
BNPB. 2012. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi
Bencana. Badan Penanggulangan Bencana : Jakarta Pusat.
Nugroho, Eko Sapto, dkk. 2013. Geografi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk
SMA/MA Kelas X. Mediatama : Surakarta.
Nugroho, Sutopo Purwo. Kontribusi Geografi dalam
Membangun Ketahanan Bencana. (Power Point). Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Sugiyanto, Danang Endarto. 2014. Mengkaji Ilmu Geografi 1 untuk Kelas X SMA dan
MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Platinum : Solo.
Syahrudin. 2014. Pencegahan dan Kesiapsiagaan
dalam Menghadapi Bencana di Kota Banjarmasin. (Power Point.
Disampaikan pada Sosialisasi Upaya Penanggulangan Resiko Bencana bagi Kepala
Sekolah dan Guru di Kota Banjarmasin pada 13 November 2014).
Tim Penulis. 2007. Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia.
Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana (BAKORNAS PB) : Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar