Welcome!!

Welcome students! atau siapapun yang mengakses blog ini. Ini hanya sebuah blog kecil berisi pembelajaran geografi yang oleh seorang guru yang masih perlu banyak belajar dan mengembangkan diri dalam pembelajaran geografi. semoga blog ini dapat menjadi media info dan bahan untuk sharing pembelajaran geografi bagi kita semuanya.

Jumat, 26 Februari 2016

Bagaimanakah Bentuk Bumi menurut Orang-orang Zaman Dahulu?

Waktu kecil, aku pernah melihat film yang menggambarkan tentang anggapan manusia terhadap kondisi pada zaman dahulu. Sayang aku lupa judul filmnya. Sayangnya lagi film-film seperti itu saat ini hampir tidak ada lagi sehingga kadang sulit memberikan gambaran kepada para siswa ketika menjelaskan tentang anggapan manusia zaman dahulu terhadap bentuk dan kondisi bumi.
Zaman dahulu, ketika pengetahuan dan teknologi tidak semaju sekarang, manusia di berbagai belahan bumi memiliki anggapan yang beragam mengenai bentuk bumi. Bagi orang-orang zaman dahulu dimana tidak terdapat pesawat terbang ataupun tidak mengenal/familiar dengan kapal dan laut/samudera, apa yang ada di seberang laut/samudera adalah sesuatu yang misterius.

Bentuk Bumi Tidak Bulat
Penggambaran Bumi datar yang dinaungi kubah langit.
Sebenarnya hanya permukaan atasnya yang ‘datar’.

Sumber gambar: http://people.howstuffworks.com/creationism1.htm
Sekarang, kita telah mengetahui bahwa bumi berbentuk bulat. Pada masa sekarang, tidak ada orang yang menyangkalnya karena dapat dibuktikan dari foto-foto yang diambil dari satelit luar angkasa. Tetapi, kira-kira 500 tahun yang lalu, orang-orang Eropa masih beranggapan bahwa bumi berbentuk datar dengan pinggiran berupa lautan. Laut ini akan tumpah di tepi bumi.
Kira-kira 4000 tahun lalu orang-orang Mesir mengganggap bahwa bumi, atmosfer (udara), dan langit adalah bentuk dari dewa. Dewa udara memisahkan dewa langit dan dewa bumi. Dewa langit digambarkan sedang naik pesawat menyeberangi matahari dan bulan. Orang-orang Mesir juga beranggapan bahwa langit adalah tempat yang tinggi yang disangga oleh gunung-gunung. Disanalah para dewa tinggal. Sedangkan bintang-bintang digantungkan di langit.
Kira-kira 3000 tahun yang lalu, orang-orang Babilonia mengira bahwa langit adalah kubah yang disangga oleh gunung. Matahari dan bulan yang tenggelam di barat memasuki terowongan di dalam gunung. Sedangkan orang India beranggapan bahwa bumi ini lautan yang datar yang di tengah-tengahnya terdapat gunung besar, dikelilingi oleh matahari dan bulan. Selain itu, mereka juga beranggapan bahwa bumi ditopang oleh 100 ekor gajah. Gajah itu menaiki kura-kura dan ular yang merupakan penjelmaan dewa. Apabila terjadi gempa bumi, gempa tersebut disebabkan oleh gerakan gajah-gajah tersebut.

Gambaran Bumi ditopang gajah dan kura-kura
  
Bumi Itu Bulat
Bila memang benar bumi itu datar, maka hal-hal berikut ini tidak dapat dijelaskan.
1.  Bintang kutub utara (bintang yang hanya terlihat daru daerah di sebelah utara khatulistiwa, sepanjang tahun tidak bergerak sehingga dapat dipakai sebagai petunjuk arah utara) akan terlihat turun ketinggiannya kalau kita bergerak ke selatan.
2.    Kalau kita berdiri di pantai dan melihat kapal meninggalkan pelabuhan, maka yang akan hilang dari pandangan terlebih dahulu adalah bagian perut kapal.
Berdasarkan hal di atas maka seorang ahli filsafat Yunani bernama Aristoteles (384-322 SM) menyimpulkan bahwa bumi berbentuk bulat.
Orang yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa bumi itu bulat adalah seorang ahli matematika bernama Pythagoras (570 tahun sebelum masehi). Ini terjadi saat dia melihat bayangan bumi di bulan pada saat terjadi gerhana bulan. Pada saat terjadi gerhana bulan, permukaan bulan tertutup oleh bayangan bumi sehingga menjadi gelap.

Bumi Bulat
Apa sebab bumi, seluruh planet, satelit, dan bintang berbentuk bulat?
Benda angkasa seperti bumi mulanya terjadi dari kumpulan gas dan debu yang menjadi batu. Batu ini saling tarik-menarik dan bersatu menjadi batuan yang lebih besar yang akhirnya menjadi benda angkasa. Gaya tarik-menarik terjadi ke segala arah secara merata. Akhirnya, semua benda langit mempunyai bentuk dengan volume besar dan luas permukaan terkecil, yaitu bentuk bola.


Need to Know!
Keliling bumi pada garis khatulistiwa ialah 40.077 km.
Bumi berputar dengan kecepatan di daerah khatulistiwa sebesar 1.660 km/jam.


Sumber:
Fujio, Fujiko F. 1999. Ekspedisi Doraemon Menjelajahi Bumi. Jakarta: PT Gramedia.


Jumat, 19 Februari 2016

12 Pulau-pulau Kecil Terdepan Indonesia

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki pulau-pulau berukuran besar dan kecil sebanyak 17.504 buah. Terdapat 92 pulau berada di titik terdepan yang berbatasan dengan perairan negara tetangga sehingga rawan akan pencurian ikan (illegal fishing), juga memerlukan perlindungan untuk kelestarian ekologi wilayahnya. Dari 92 pulau tersebut, 67 pulau (28 pulau berpenduduk dan 39 pulau belum berpenduduk) berbatasan langsung dengan negara tetangga dan 12 pulau di antaranya rawan penguasaan efektif (effective occupation) oleh negara lain.

12 pulau-pulau kecil tersebut, yaitu:
1.       Pulau Rondo
Lokasi: Kelurahan Ujung Ba’u, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam.
Pulau Rondo terletak di ujung utara Pulau Weh. Pulau ini merupakan pulau terdepan strategis di ujung barat Indonesia yang menjadi jalur pelayaran internasional, berbatasan dengan India, tidak dihuni tetap dan hanya dihuni oleh petugas jaga mercusuar. Kekayaan alam pulau ini berupa perikanan dan terumbu karang. Pulau Rondo rawan pencurian ikan.
2.       Pulau Sekatung
Lokasi: Desa Air Payang, Kelurahan Pulau Laut, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Pulau Sekatung terletak di utara Kepulauan Natuna yang berbatasan langsung dengan Vietnam. Pulau Sekatung termasuk gugusan Kepulauan Natuna selain Pulau Sedanau, Bunguran, dan Midai dengan luas sekitar 0,3 km2. Pulau Sekatung tidak berpenghuni namun sering digunakan sebagai persinggahan nelayan lokal dan asing. Potensi alamnya ini berupa perikanan dan terumbu karang. Pulau Sekatung rawan pencurian ikan.
3.       Pulau Nipa
Lokasi: Desa Pemping, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Riau.
Pulau kecil tak berpenghuni ini berbatasan dengan Singapura. 80% wilayah Pulau Nipa merupakan batuan karang mati dan 20%-nya merupakan batuan berpasir. Luas dataran lonjong ini sekitar 60 hektar dengan kondisi di sekitarnya dijadikan penambangan pasir. Akibatnya, Pulau Nipa mengalami abrasi yang mengancam tenggelamnya pulau di tengah pelayaran lalu lintas internasional yang frekuensinya tinggi ini.
4.       Pulau Berhala
Lokasi: Kecamatan Tanjungbintang, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.
Berada di Selat Malaka yang berbatasan dengan Malaysia, Pulau Berhala merupakan pulau tidak berpenghuni dengan luas sekitar 2,5 km2 dan dikelilingi hamparan terumbu karang. Memiliki kekayaan alam berupa keindahan terumbu karang bawah laut dan hutan tropis dengan keanekaragaman hayati tinggi, Pulau Berhala rawan pencurian ikan dan penguasaan efektif dari negara tetangga.
5.       Pulau Marore
Lokasi: Kecamatan Tabukan, Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara.
Pulau Marore merupakan salah satu pulau kecil di Laut Sulawesi yang berbatasan dengan Filipina. Berada di kepulauan berpenduduk sekitar 640 jiwa dengan luas sekitar 214,49 ha, Pulau Marore termasuk gugusan Pulau Kawio yang merupakan wilayah khusus di perbatasan Filipina yang disebut check point border crossing area. Pulau Marore rawan pencurian ikan.
6.       Pulau Miangas
Lokasi: Desa Miangas, Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Pulau Miangas merupakan salah satu gugusan Kepulauan Nanusa yang berbatasan langsung dengan Filipina dengan luas sekitar 3,15 km2. Jarak Pulau Miangas dengan Kecamatan Nanusa sekitar 145 mil, sedangkan jarak ke Filipina hanya 48 mil. Hal ini mengakibatkan penduduknya yang mayoritas Suku Talaud banyak melakukan perkawinan dengan warga Filipina. Dilaporkan, mata uang yang mereka gunakan adalah peso. Jumlah penduduk Pulau Miangas pada tahun 2003 sebanyak 678 jiwa. Terdapat listrik dari PLTD 10 KVA di pulau ini. Belanda menguasai Pulau Miangas sejak tahun 1677. Sejauh ini Filipina yang sejak tahun 1891 memasukkan Miangas dalam wilayahnya sudah menerima Pulau Miangas sebagai wilayah Indonesia berdasarkan keputusan Mahkamah Arbitrase Internasional. Pulau Miangas rawan terorisme dan penyelundupan.
7.       Pulau Marampit
Lokasi: Kecamatan Pulau Karatung, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara.
Pulau Marampit merupakan salah satu pulau di Laut Sulawesi yang berbatasan dengan Filipina. Pulau Marampit memiliki jumlah penduduk sekitar 1.436 jiwa dengan luas pulau sebesar 12 km2. Pulau ini dibatasi Samudra Pasifik di sebelah utara dan timur. Sarana navigasi pelayaran dan dermaga hingga kini belum terpasang. Pulau Marampit rawan abrasi karena berhadapan dengan laut lepas, rawan pencurian ikan, dan penguasaan efektif dari negara tetangga.
8.       Pulau Batek
Lokasi: Desa Netemnanu Utara, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Pulau Batek merupakan pulau terdepan yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Pulau ini berada di perbatasan antara wilayah Kabupaten Kupang, NTT, dan Oekusi, Timor Leste dengan luas sekitar 25 ha. Pulau Batek menjadi tempat bertelur penyu-penyu serta lokasi migrasi lumba-lumba. Untuk mencapai Pulau Batek cukup mudah karena perairan di sebelah utaranya merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) jalur 3 yang menjadi jalur pelayaran internasional. Pulau Batek rawan pencurian ikan dan penguasaan efektif dari negara tetangga.
9.       Pulau Dana
Lokasi: Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Pulau Dana terletak di sebelah selatan Pulau Rote yang merupakan pulau terdepan berbatasan dengan Australia. Letaknya strategis karena menjadi pintu masuk jalur pelayaran internasional (ALKI jalur 3), tidak berpenghuni, berjarak 120 km dari Kota Kupang dan 4 km dari Pulau Rote. Untuk mencapai Pulau Dana bisa ditempuh dengan perahu motor. Pulau Dana rawan pencurian ikan dan penguasaan efektif dari negara tetangga.
10.   Pulau Fani
Lokasi: Kecamatan Ayau, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua.
Pulau Fani merupakan pulau terdepan yang berbatasan dengan Republik Palau dan termasuk gugusan Pulau-pulau Asia. Pulau Fani berpenghuni dengan luas wilayah sekitar 9 km2. Jarak dari Pulau Fani ke Kota Sorong 220 km dan dapat dicapai dengan kapal motor selama 35 jam. Penduduknya lebih sering berinteraksi dengan negara tetangga, rawan pencurian ikan dan penguasaan efektif dari negara tetangga.
11.   Pulau Fanildo
Lokasi: Kecamatan Supiori Utara, Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Pulau Fanildo merupakan bagian dari gugusan Pulau Mapia. Pulau ini tidak berpenghuni, berbatasan dengan Republik Palau, dan memiliki luas sekitar 0,1 km2 yang sekelilingnya merupakan pantai berpasir dan hamparan terumbu karang. Jarak dari Pulau Fanildo ke ibu kota Biak Numfor adalah 280 km. Untuk mencapai pulau ini bisa dengan menggunakan pesawat udara dan kapal laut rute Jakarta-Biak-Mapia. Pulau Fanildo rawan pencurian ikan dan penguasaan efektif dari negara tetangga.
12.   Pulau Bras
Lokasi: Kecamatan Supiori Utara, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.
Pulau Bras terletak di ujung utara Pulau-pulau Mapia, berbatasan dengan Republik Palau, dengan luas 3,375 km2. Jarak Pulau Bras dengan Kabupaten Biak Numfor adalah 280 km, sedangkan jarak dengan Pulau Supiori adalah 240 kilometer yang dapat dicapai dengan perahu motor. Pulau Bras dihuni sekitar 50 jiwa penduduk dan potensial untuk wisata terumbu karang. Mata pencaharian penduduk adalah nelayan dan membuat kopra. Pulau Bras rawan abrasi, pencurian ikan, dan penguasaan efektif dari negara tetangga.


Sumber:

Pulau-Pulau Terdepan Indonesia. 2005. (online, http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0503/12/Fokus/1614901.htm).

Jumat, 12 Februari 2016

Air Terjun


Air terjun adalah aliran air yang terbentuk ketika aliran air jatuh dari tempat yang tinggi. Air yang jatuh akan menggerus dasar sungai hingga terbentuk cekungan menyerupai kolam. Air terjun juga dapat terjadi karena adanya patahan yang di atasnya terdapat aliran sungai.
Aliran air yang mengalir deras di sungai hampir seperti air terjun tetapi lebih rendah disebut riam. Adapun rentetan riam atau air terjun kecil dibalik bebatuan yang landai disebut katarak. Air terjun dan riam terbentuk akibat pengikisan dinding atau dasar sungai yang lunak oleh arus air. Pada awalnya tercipta riam dan ketika pengikisan semakin besar maka terbentuklah air terjun. Banyak juga air terjun yang tercipta akibat gletser. Ketika gletser mencair, airnya mengalir melalui lembah yang dalam dan aliran air tersebut melewati bidang yang curam sehingga terbentuklah air terjun.
Bentuk air terjun ada yang bertingkat-tingkat. Air terjun yang bertingkat disebut kaskade, yakni air yang jatuh dari puncak air terjun yang memercikkan butiran air. Butiran air yang terkena cahaya matahari akan membentuk bianglala yang indah.

Air terjun merupakan salah satu bentukan alam yang indah dan menakjubkan. Sebagai penduduk Indonesia kita bisa bersyukur karena negara kita ini memiliki banyak air terjun yang tersebar di berbagai daerah. Ada yang lokasinya mudah untuk didatangi, adapula yang mendatanginya harus dengan perjuangan karena lokasinya yang jauh di dalam hutan dan harus ditempuh dengan berjalan kaki berjam-jam.
Air terjun memiliki banyak manfaat, diantaranya sebagai sumber pembangkit listrik dan obyek wisata. Waktu yang paling baik untuk berkunjung ke air terjun adalah saat peralihan musim hujan ke musim kemarau karena curah hujan sudah cenderung berkurang sehingga dapat menikmati keindahan air terjun dan bermain-main di bawahnya tanpa risau akan bahaya longsor atau banjir bandang. Apabila berkunjung pada musim kemarau, debit air pada air terjun bisa jadi hanya sedikit bahkan kering.


Sumber:
Melati, Ratna Rima. 2012. Kamus Geografi. Aksarra Sinergi Media : Surakarta.

Christ, Cornelius. 2012. Air Terjun. (online, ragam-pertiwiki.blogspot.com).

Kamis, 11 Februari 2016

Seven Summits of Indonesia

Seven Summits adalah sebutan bagi tujuh puncak gunung tertinggi mewakili tiap benua yang ada di bumi. Ketinggiannya mulai dari 4.884 hingga yang tertinggi adalah 8.850 mdpl. Para pendaki gunung pasti memiliki impian untuk berdiri di atas salah satu puncak Seven Summits ini, bahkan bisa jadi ketujuhnya.
Dari situs 7summits.com, ketujuh puncak tertinggi di dunia itu adalah Puncak Carstenzs di Pegunungan Jaya Wijaya, Indonesia (4.884 mdpl), Gunung Vinson di Antartika (4.897 mdpl), Gunung Elbrus di Rusia (5.642 mdpl), Gunung Kilimanjaro di Tanzania (5.895 mdpl), Gunung Aconcagua di Argentina (6.962 mdpl), Gunung Denali di Alaska (6.194 mdpl) dan Gunung Everest di perbatasan Nepal dan Tibet (8.848 mdpl).

http://murderonkilimanjaro.com/
Dibandingkan World Seven Summits, Seven Summits of Indonesia memang masih kurang populer. Konsep Seven Summits of Indonesia yang digagas dan dipopulerkan oleh Hendri Agustin ini kini mulai dikenal dan menjadi dambaan para pendaki gunung Indonesia. Tujuh puncak tertinggi di Kepulauan Indonesia ini secara berurutan dari yang terendah, yaitu Gunung Bukit Raya (2.278 mdpl), Gunung Binaya (3.027 mdpl), Gunung Latimojong (3.430 mdpl), Gunung Semeru (3.676 mdpl), Gunung Rinjani (3.726 mdpl), Gunung Kerinci (3.805 mdpl), dan Puncak Cartenzs (4.884 mdpl).


Gunung Kerinci, titik tertinggi Pulau Sumatera (3.805 mdpl)


Gunung Kerinci berada di perbatasan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi, tepatnya di Bukit Barisan, 130 km di selatan Kota Padang, ibukota Provinsi Sumatera Barat. Letak astronomisnya pada 1o69’ LS dan 101o27’ BT. Kerucut dari gunung ini mempunyai lebar 13 km dan panjang 25 km dari dasar, memanjang dari utara ke selatan.
Pada puncak gunung terdapat kawah dengan lebar 600 meter dan kadang di beberapa tempat di dasar kawah terisi air berwarna hijau kekuning-kuningan. Di sebelah timur terdapat Danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di di Sumatera. Di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawan yang sangat indah yang hampir tak tersentuh.
Gunung Kerinci adalah salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia yang hingga saat ini mengalami erupsi secara berkala. Letusan terakhir yang cukup besar terjadi pada tahun 2007 dan 2009. Dari puncak Gunung Kerinci pendaki dapat melihat pemandangan indah Kota Jambi, Padang, dan Bengkulu. Bahkan Samudera HIndia yang luas dapat terlihat dengan jelas.

Fakta tentang Gunung Kerinci
·         Merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia dan Asia Tenggara.
·         Dikenal dengan nama Puncak Indrapura, Gunung Gadang, Berapi Kurinci, dan Korinci.
·         Berjenis strato vulcano.
·    Berada di Taman Nasional Kerinci Seblat yang ditetapkan sebagai daerah konservasi pada 14 Oktober 1982.
·         Salah satu World Heritage Site untuk Tropical Rainforest Heritage of Sumatra.
·         Habitat harimau sumatra dan badak sumatra.


Gunung Semeru, titik tertinggi Pulau Jawa (3.676 mdpl)


Gunung Semeru sudah tidak asing bagi para pendaki. Apalagi semenjak film 5 CM diangkat ke layar lebar, gunung ini semakin ramai didaki oleh berbagai kalangan. Puncak Gunung Semeru dikenal dengan sebutan Mahameru. Pada puncak gunung ini terdapat kawah yang dikenal dengan sebutan Jonggring Seloka.
Gunung Semeru berada di Jawa Timur, tepatnya di kompleks dataran tinggi Tengger. Secara administratif Gunung Semeru berada di wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang pada posisi 8o65’ LS dan 112o55’ BT. Dari kejauhan, Gunung Semeru terlihat berbentuk kerucut sempurna. Namun, saat berada di puncak, kerucut tersebut nampak seperti kubah yang luas dengan medan beralun di setiap tebingnya.

Fakta tentang Gunung Semeru
·         Gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia.
·         Berjenis strato vulcano dengan kubah lava.
·     Merupakan gunung berapi teraktif di Indonesia karena kawahnya setiap kurang lebih 20 menit sekali akan mengeluarkan letupan abu vulkanik yang kadang disertai batu-batu kecil
·     Karakteristik jalur pendakian bervariasi, seperti sabana, hutan cemara, danau di ketinggian, dan hutan Montana.


Gunung Bukit Raya, titik tertinggi Pulau Kalimantan (2.278 mdpl)


Puncak tertinggi Pulau Kalimantan sebenarnya berada di Gunung Kinabalu (4.095 mdpl). Namun, gunung ini berada di wilayah Malaysia. Oleh sebab itu, puncak tertinggi Pulau Kalimantan di wilayah Indonesia jatuh pada Gunung Bukit Raya.
Gunung Bukit Raya berada di Provinsi Kalimantan Tengah. Namun, rute pendakian termudah adalah melalui Kalimantan Barat karena gunung ini berada di perbatasan kedua provinsi tersebut. Gunung Bukit Raya berada di dalam wilayah Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya (TNBBBR). Taman nasional seluas 181.090 Ha ini merupakan perwakilan dari tipe ekosistem hutan hujan tropis dengan kelembaban relatif tinggi, sekitar 86% yang memungkinkan tumbuhnya berbagai macam tumbuhan. Letaknya yang terpencil dan diselimuti hutan hujan yang lebat membuat gunung ini susah dicapai.

Fakta tentang Gunung Bukit Raya
·         Puncaknya bernama Puncak Kakam atau Puncak Rajawali.
·      Letaknya sangat terpencil sehingga membutuhkan beberapa hari perjalanan untuk sampai di titik awal pendakian.
·      Letaknya yang terpencil membuat biaya pendakian menjadi mahal. Dalam jajaran konsep Seven Summits of Indonesia, gunung ini menduduki urutan kedua sebagai gunung dengan biaya pendakian termahal setelah Cartensz Pyramid.
·         Bukan gunung berapi dan merupakan bagian dari Pegunungan Muller Schwaner.


Latimojong, titik tertinggi Pulau Sulawesi (3.430 mdpl)


Titik tertinggi di Pulau Sulawesi adalah Puncak Rantemario atau dalam bahasa setempat disebut Buntu Rantemario. Puncak ini berada di Pegunungan Latimojong. Pegunungan Latimojong bukan gunung berapi, melainkan jajaran pegunungan dengan beberapa puncak.
Rantemario terletak pada posisi 03o23’01” LS dan 120o01’30” BT dan berada di kawasan 4 kabupaten, yaitu Sidrap, Enrekang, Luwu, dan Tana Toraja. Kondisi ini membuat Latimojong menjadi pegunungan terpanjang di Sulawesi.

Fakta tentang Pegunungan Latimojong
·         Wilayah Pegunungan Latimojong tidak termasuk dalam pengawasan taman nasional.
·         Pada pegunungan ini masih dapat dijumpai anoa dan babi rusa.
·     Hutan Latimojong tergolong tipe ekosistem Montana dengan ketinggian rata-rata 2.000 – 3.000 meter.

Gunung Rinjani, titik tertinggi Kepulauan Sunda Kecil (3.725 mdpl)


Gunung Rinjani berada di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada posisi 8o25’ LS dan 116o28’ BT. Gunung ini menjadi salah satu impian pendaki gunung yang ada di Indonesia, termasuk penulis :D Keindahan alam yang disajikan gunung ini menjadikannya selalu ramai dikunjungi baik oleh pendaki lokal maupun internasional.
Sebelah barat kerucut Rinjani terdapat kaldera yang memanjang ke arah timur dan barat. Di kaldera ini terdapat Danau Segara Anak. Danau Segara Anak sering dijadikan tempat memancing oleh para pendaki dan penduduk setempat karena banyak terdapat ikan karper dan mujair yang memang sengaja dikembangbiakan. Air dari Danau Segara Anak mengalir melewati jurang sehingga membentuk air terjun yang indah.
Bagian selatan danau disebut Segara Endut dan di timurnya terdapat gunung baru yang oleh bahasa setempat disebut Gunung Barujari. Gunung Barujari memiliki kawah dengan luas sekitar 170 x 200 meter dengan ketinggian 2.296 – 2.376 mdpl. Pada tahun 1994, Gunung Barujari meletus dan memuntahkan isi perutnya di sekitar Danau Segara Anak.
Rinjani termasuk dalam bagian Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 Ha. Gunung ini mendominasi sebagian besar pemandangan Pulau Lombok bagian utara.

Fakta tentang Gunung Rinjani
·         Gunung api tertinggi kedua di Indonesia.
·         Berjenis strato vulcano dengan danau kawah.
·         Merupakan Seven Summits of Indonesia yang paling sering dikunjungi pendaki mancanegara.


Gunung Binaya, titik tertinggi Kepulauan Maluku (3.027 mdpl)


Gunung Binaya berada di Pegunungan Manusela yang membagi Pulau Seram menjadi dua bagian, yaitu Seram Utara dan Seram Selatan. Layaknya sebuah pegunungan, di Pegunungan Manusela terdapat banyak sekali puncak dan yang tertinggi adalah Gunung Binaya. Tidak ada sejarah pendaki pertama gunung ini. Namun, bagi suku Nuaulu, Binaya adalah tempat yang sangat mereka hormati karena didiami oeh roh para leluhur. Gunung Binaya berada dalam pengawasan Taman Nasional Manusela yang mempunyai luas 1.890 km2 dengan posisi antara 2o48’24” – 3o18’24” LS dan 129o9’33” – 129o46’14” BT.

Fakta tentang Gunung Binaya
·         Pegunungan Manusela merupakan pegunungan karst dan tidak berapi.
·     Kondisi pegunungan bervariasi dari ekosistem pantai, hutan rawa, hutan hujan dataran rendah, hutan hujan pegunungan, dan hutan sub-alpin.
·      Pendakian dimulai dari titik 0 mdpl untuk jalur selatan (Piliana) dan ketinggian 186 mdpl untuk jalur utara (Kanike).
·      Waktu yang dibutuhkan untuk mendaki Binaya dari rute utara adalah 11 hari perjalanan normal, sedangkan dari rute selatan adalah 8 hari perjalanan normal.


Cartensz Pyramid, titik tertinggi Pulau Papua (4.884 mdpl)


Puncak Cartensz Pyramid atau dikenal dengan Puncak Jaya adalah titik tertinggi di Papua. Puncak ini berada di Pegunungan Sudirman yang dikenal juga dengan sebutan Pegunungan Dugunduguoo atau Pegunungan Nassau. Cartensz merupakan puncak batuan limestones yang terkadang terdapat salju pada musim-musim tertentu. Di kompleks pegunungan ini terdapat gletser. Sayang, karena pemanasan global, lapisan es di pegunungan ini semakin berkurang dari tahun ke tahun.
Cartensz Pyramid berada di wilayah Taman Nasional Loretnz. Taman nasional ini memiliki luas mencapai 2,4 juta hektar sehingga menjadi taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Nama taman nasional ini diambil dari nama penjelajah Belanda, Hendrikus Albertus Loretnz, yang melewati daerah ini pada ekspedisinya (1909). Taman Nasional Lorentz memiliki perwakilan ekosistem terlengkap untuk kekayaan hayati di kawasan Asia Pasifik karena membentang dari puncak gunung yang bersalju hingga ke daerah pesisir pantai berhutan bakau di tepi batas Laut Arafura. Taman nasional ini juga salah satu dari tiga kawasan taman nasional di dunia yang memiliki gletser di daerah tropis.

Fakta tentang Cartensz Pyramid
·    Menjadi puncak tertinggi di Indonesia dan Australia sehingga masuk dalam Seven Smmits of Indonesia dan World Seven Summits.
·         Membutuhkan biaya cuku besar untuk mendaki Cartensz Pyramid.
·         Bukan merupakan rangkaian pegunungan berapi.
·       Satu-satunya puncak dalam konsep Seven Summits of Indonesia yang membutuhkan keterampilan panjat tebing. 6 puncak tertinggi Indonesia lainnya dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
·   Bagian dari Taman Nasional Lorentz yang pada tahun 1999 ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.



Agustin, Hendri. 2015. The Seven Summits of Indonesia -  Tujuh Puncak Tertinggi di Tujuh Pulau/Kepulauan Besar Indonesia. Penerbit Andi : Yogyakarta.
Farhan, Afif. 2013. Mengenal Seven Summits Impian Para Pendaki. (online, http://travel.detik.com/read/2013/09/12/120459/2356758/1520/mengenal-seven-summits-impian-para-pendaki).
http://www.the7summitsindonesia.com/

Rabu, 10 Februari 2016

Mitigasi dan Adaptasi Bencana Gelombang Pasang

Pengertian Gelombang Pasang
Gelombang pasang adalah gelombang air laut yang melebihi batas normal, dan dapat menimbulkan bahaya di laut maupun di darat terutama daerah pinggir pantai. Umumnya gelombang pasang terjadi karena adanya angin kencang/puting beliung, perubahan cuaca yang sangat cepat, dan karena ada pengaruh dari gravitasi bulan maupun matahari. Kecepatan gelombang pasang sekitar 10-100 Km/jam. Gelombang pasang di laut akan menyebabkan tersapunya daerah pinggir pantai yang disebut dengan abrasi.

Karakteristik Terjadinya Gelombang Pasang
Gelombang pasang memiliki karakteristik sebagai berikut:
         Angin kencang.
         Terjadinya badai di tengah laut dan menyebabkan terjadinya gelombang pasang di pinggir pantai.
         Perubahan cuaca yang tiba-tiba menjadi gelap.

Dampak Gelombang Pasang
         Kerusakan sarana dan prasarana, termasuk perumahan, infrastruktur transportasi, pelabuhan.
     Kerugian ekonomi karena nelayan tidak dapat melaut dan kerusakan infrastruktur jalan menyebabkan akses dari/ke daerah tersebut menjadi terputus.

Mitigasi dan Upaya Pengurangan Risiko Bencana
         Peningkatan kewaspadaaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya gelombang pasang.
         Membuat tembok pemecah ombak untuk mengurangi energi gelombang yang datang terutama di daerah pantai yang bergelombang besar.
         Penanaman mangrove dan tanaman lainnya di sepanjang garis pantai untuk meredam gelombang pasang.
         Pembangunan tempat-tempat evakuasi yang aman di daerah pemukiman yang cukup tinggi dan mudah dilalui.
         Peningkatan pengetahuan masyarakat, khususnya yang tinggal di pinggir pantai tentang pengenalan tanda-tanda gelombang pasang dan cara-cara penyelamatan diri terhadap bahaya gelombang pasang.
      Melaporkan secepatnya jika mengetahui tanda-tanda akan terjadinya gelombang pasang kepada petugas yang berwenang: kepala desa, Polisi, stasiun radio, SATLAK PB maupun institusi terkait.
         Melengkapi diri dengan alat komunikasi.


Apa yang harus dilakukan ketika terjadi gelombang pasang?
ü    Jauhi pantai dan berlarilah ke dataran yang lebih tinggi.
ü  Jika sedang berlayar di tengah laut, usahakan menghindari daerah laut yang sedang dilanda cuaca buruk.



http://bnpb.go.id
BNPB. 2012. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana. Badan Penanggulangan Bencana : Jakarta Pusat.
Nugroho, Eko Sapto, dkk. 2013. Geografi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA Kelas X. Mediatama : Surakarta.
Nugroho, Sutopo Purwo. Kontribusi Geografi dalam Membangun Ketahanan Bencana. (Power Point). Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Sugiyanto, Danang Endarto. 2014. Mengkaji Ilmu Geografi 1 untuk Kelas X SMA dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Platinum : Solo.
Syahrudin. 2014. Pencegahan dan  Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Bencana di Kota Banjarmasin. (Power Point. Disampaikan pada Sosialisasi Upaya Penanggulangan Resiko Bencana bagi Kepala Sekolah dan Guru di Kota Banjarmasin pada 13 November 2014).
Tim Penulis. 2007. Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia. Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana (BAKORNAS PB) : Jakarta.

Mitigasi dan Adaptasi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan

Pengertian Kebakaran Hutan dan Lahan
Kebakaran hutan dan lahan adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan atau hayatinya yang menyebabkan kurang berfungsinya hutan atau lahan dalam menunjang kehidupanan yang berkelanjutan sebagai akibat dari penggunaan api yang tidak terkendali maupun faktor alam yang dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan dan atau lahan.

Mekanisme  Perusakan 
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sebagian besar dipengaruhi oleh faktor manusia yang sengaja melakukan pembakaran dalam rangka penyiapan lahan. Kebakaran hutan dan lahan juga bisa terjadi akibat kelalaian dan faktor alam.
Kerusakan lingkungan akibat kebakaran antara lain hilangnya flora dan fauna, terganggunya ekosistem, kerusakan sarana prasarana dan permukiman, serta korban jiwa manusia. Dampak lebih lanjut akibat asap yang ditimbulkan dapat berpengaruh pada kesehatan manusia terutama gangguan pernafasan juga pada aktivitas sehari-hari seperti terganggunya lalu lintas udara, air, dan darat.

Gejala dan Peringatan Dini
         Adanya aktivitas manusia menggunakan api di kawasan hutan dan lahan. 
         Adanya tumbuhan yang meranggas. 
         Kelembaban udara rendah. 
         Kekeringan akibat musim kemarau yang panjang.  
         Peralihan musim menuju kemarau. 
         Meningkatnya migrasi satwa keluar habitatnya. 

Upaya Mitigasi dan Pengurangan Bencana
         Kampanye dan sosialisasi kebijakan pengendalian kebakaran lahan dan hutan.
         Peningkatan masyarakat peduli api (MPA). 
         Pembentukan pasukan pemadaman kebakaran lahan dan hutan.  
         Pembuatan waduk  untuk pemadaman api. 
         Pembuatan sekat bakar, terutama antara lahan, perkebunan, pertanian dengan hutan.
         Hindarkan pembukaan lahan dengan cara pembakaran. 
         Hindarkan penanaman tanaman sejenis untuk daerah yang luas. 
         Melakukan pengawasan pembakaran lahan untuk pembukaan lahan secara ketat. 
         Melakukan penanaman kembali daerah yang telah terbakar dengan tanaman yang heterogen. 
         Kesatuan persepsi dalam pengendalian kebakaran lahan dan hutan. 
         Penyediaan dana tanggap darurat untuk penanggulangan kebakaran lahan dan hutan di setiap unit kerja terkait.
         Pengelolaan bahan bakar secara  intensif untuk menghindari kebakaran yang lebih luas.


Apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi kebakaran lahan dan hutan?
ü  Bila melihat kebakaran lahan  dan  hutan, segera laporkan kepada pemuka masyarakat setempat supaya mengusahakan pemadaman api.
ü  Bila api terus menjalar, segera laporkan kepada posko kebakaran terdekat.
ü  Bila terjadi kebakaran gunakan peralatan yang dapat mematikan api secara cepat dan tepat.
ü  Tidak membuang puntung rokok sembarangan.
ü  Matikan api setelah kegiatan berkemah selesai.
ü  Gunakan masker bila udara telah berasap, berikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang menderita.



http://bnpb.go.id
BNPB. 2012. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana. Badan Penanggulangan Bencana : Jakarta Pusat.
Nugroho, Eko Sapto, dkk. 2013. Geografi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA Kelas X. Mediatama : Surakarta.
Nugroho, Sutopo Purwo. Kontribusi Geografi dalam Membangun Ketahanan Bencana. (Power Point). Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Sugiyanto, Danang Endarto. 2014. Mengkaji Ilmu Geografi 1 untuk Kelas X SMA dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Platinum : Solo.
Syahrudin. 2014. Pencegahan dan  Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Bencana di Kota Banjarmasin. (Power Point. Disampaikan pada Sosialisasi Upaya Penanggulangan Resiko Bencana bagi Kepala Sekolah dan Guru di Kota Banjarmasin pada 13 November 2014).

Tim Penulis. 2007. Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia. Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana (BAKORNAS PB) : Jakarta.