Waktu kecil, aku pernah melihat film yang
menggambarkan tentang anggapan manusia terhadap kondisi pada zaman dahulu.
Sayang aku lupa judul filmnya. Sayangnya lagi film-film seperti itu saat ini hampir
tidak ada lagi sehingga kadang sulit memberikan gambaran kepada para siswa
ketika menjelaskan tentang anggapan manusia zaman dahulu terhadap bentuk dan
kondisi bumi.
Zaman dahulu, ketika pengetahuan dan teknologi tidak
semaju sekarang, manusia di berbagai belahan bumi memiliki anggapan yang
beragam mengenai bentuk bumi. Bagi orang-orang zaman dahulu dimana tidak
terdapat pesawat terbang ataupun tidak mengenal/familiar dengan kapal dan
laut/samudera, apa yang ada di seberang laut/samudera adalah sesuatu yang
misterius.
Bentuk Bumi Tidak Bulat
Penggambaran Bumi datar yang dinaungi kubah langit. Sebenarnya hanya permukaan atasnya yang ‘datar’. Sumber gambar: http://people.howstuffworks.com/creationism1.htm |
Sekarang, kita telah mengetahui bahwa bumi berbentuk
bulat. Pada masa sekarang, tidak ada orang yang menyangkalnya karena dapat
dibuktikan dari foto-foto yang diambil dari satelit luar angkasa. Tetapi,
kira-kira 500 tahun yang lalu, orang-orang Eropa masih beranggapan bahwa bumi
berbentuk datar dengan pinggiran berupa lautan. Laut ini akan tumpah di tepi
bumi.
Kira-kira 4000 tahun lalu orang-orang Mesir
mengganggap bahwa bumi, atmosfer (udara), dan langit adalah bentuk dari dewa.
Dewa udara memisahkan dewa langit dan dewa bumi. Dewa langit digambarkan sedang
naik pesawat menyeberangi matahari dan bulan. Orang-orang Mesir juga
beranggapan bahwa langit adalah tempat yang tinggi yang disangga oleh
gunung-gunung. Disanalah para dewa tinggal. Sedangkan bintang-bintang
digantungkan di langit.
Kira-kira 3000 tahun yang lalu, orang-orang Babilonia
mengira bahwa langit adalah kubah yang disangga oleh gunung. Matahari dan bulan
yang tenggelam di barat memasuki terowongan di dalam gunung. Sedangkan orang
India beranggapan bahwa bumi ini lautan yang datar yang di tengah-tengahnya
terdapat gunung besar, dikelilingi oleh matahari dan bulan. Selain itu, mereka
juga beranggapan bahwa bumi ditopang oleh 100 ekor gajah. Gajah itu menaiki
kura-kura dan ular yang merupakan penjelmaan dewa. Apabila terjadi gempa bumi,
gempa tersebut disebabkan oleh gerakan gajah-gajah tersebut.
Gambaran Bumi ditopang gajah dan kura-kura |
Bumi Itu Bulat
Bila memang benar bumi itu datar, maka hal-hal berikut
ini tidak dapat dijelaskan.
1. Bintang kutub
utara (bintang yang hanya terlihat daru daerah di sebelah utara khatulistiwa,
sepanjang tahun tidak bergerak sehingga dapat dipakai sebagai petunjuk arah
utara) akan terlihat turun ketinggiannya kalau kita bergerak ke selatan.
2. Kalau kita
berdiri di pantai dan melihat kapal meninggalkan pelabuhan, maka yang akan
hilang dari pandangan terlebih dahulu adalah bagian perut kapal.
Berdasarkan hal di atas maka seorang ahli filsafat
Yunani bernama Aristoteles (384-322 SM) menyimpulkan bahwa bumi berbentuk
bulat.
Orang yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa
bumi itu bulat adalah seorang ahli matematika bernama Pythagoras (570 tahun
sebelum masehi). Ini terjadi saat dia melihat bayangan bumi di bulan pada saat
terjadi gerhana bulan. Pada saat terjadi gerhana bulan, permukaan bulan
tertutup oleh bayangan bumi sehingga menjadi gelap.
Bumi Bulat |
Apa sebab bumi, seluruh planet, satelit,
dan bintang berbentuk bulat?
Benda angkasa seperti bumi mulanya terjadi dari
kumpulan gas dan debu yang menjadi batu. Batu ini saling tarik-menarik dan
bersatu menjadi batuan yang lebih besar yang akhirnya menjadi benda angkasa.
Gaya tarik-menarik terjadi ke segala arah secara merata. Akhirnya, semua benda
langit mempunyai bentuk dengan volume besar dan luas permukaan terkecil, yaitu
bentuk bola.
Need to
Know!
Keliling bumi pada garis khatulistiwa ialah 40.077 km.
Bumi berputar dengan kecepatan di daerah khatulistiwa
sebesar 1.660 km/jam.
Sumber:
Fujio, Fujiko F. 1999. Ekspedisi
Doraemon Menjelajahi Bumi. Jakarta: PT Gramedia.
Sama.
BalasHapusAku juga lagi nyari nyari Film itu, tau lupa judul.
Bumi bentuknya lempeng, di topang kura kura dan 4 ekor gajah.
Di akhir film di ceritakan kura kura nya sudah lelah untuk terbang dan menopang bumi. (Kiamat)